JERMAN DI MASA PEMERINTAHAN NAZI

JERMAN DI MASA PEMERINTAHAN NAZI

Nazi atau lengkapnya Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP; Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional) adalah nama dari sebuah partai politik berhaluan ekstrim kanan (fasisme) yang berbasis di Jerman. Pertama kali berdiri pada tahun 1919 dengan nama awal Deutsche Arbeiterpartei (DAP; Partai Pekerja Jerman), Nazi akhirnya menjadi partai politik paling berkuasa di Jerman sejak tahun 1933. Selama dikuasai Nazi, Jerman yang awalnya luluh lantak seusai Perang Dunia I sukses bertransformasi menjadi salah satu negara adidaya Eropa.
Namun, kejayaan Jerman di bawah Nazi tidak berlangsung lama setelah pasukan gabungan negara-negara Sekutu berhasil mengalahkan Jerman dalam Perang Dunia II yang berakhir di tahun 1945.Sebagai akibat dari sepak terjang Nazi yang kontroversial, kelompok tersebut di masa kini dipandang lewat 2 sisi yang berbeda.Banyak orang yang memandang Nazi secara negatif sebagaiakibat dari ideologi rasialis yang diusungnya, kemauan partaitersebut untuk menghalalkan segala cara supaya bisa berkuasa & kebijakan luar negerinya yang agresif sehingga memicu timbulnya Perang Dunia II. Namun, pandangan yang dialamatkan kepada Nazi tidak sepenuhnya negatif.Ada pula orang-orang yang menaruh kekaguman pada Nazi berkat kemampuan organisasi tersebut mengubah Jerman menjadi salah satu negara paling maju di dunia, seperti teknologi militernya, desain seragam serta atribut militernya yang terkesan menarik dan lain-lain.JERMAN SEBELUM ERA NAZITahun 1918, Perang Dunia I (PDI) berakhir dengan kekalahan pihak Jerman & negara-negara sekutunya. Pasca perang, negara-negara Sekutu pemenang PDI memaksa Jerman menandatangani perjanjian damai di kota Versailles, Perancis. Dalam perjanjian damai tersebut, Jerman harus membayar ganti rugi dalam jumlah besar, menyerahkan sebagian wilayah serta koloninya ke pihak Sekutu. Bukan hanya itu, jumlah maksimal pasukan Jerman juga dibatasi & Jerman dilarang menerapkan wajib militer serta memproduksi kendaraan militer.
Beratnya poin-poin dalam perjanjian tersebut lantas membuat rakyat Jerman beranggapan kalau Perjanjian Versailles adalah upaya dari negara-negara pemenang PDI untuk mempermalukan & menginjak-injakharga diri bangsa Jerman.Sementara itu di Jerman sendiri, kondisi internal negara tersebut sedang dilanda kekacauan. Sedikit mundur ke belakang, pada bulan November 1918 yang juga merupakan bulan berakhirnya PDI, Kekaisaran Jerman ditumbangkan oleh revolusi rakyat & sistem pemerintahan Jerman berubah menjadi republik (dikenal juga sebagai "Republik Weimar"). Pemerintahan baru Jerman lalu dibentuk di mana penyusunnya merupakan anggota dari partai-partai politik berhaluan moderat. Namun, pemerintahan baru tersebut menuai penolakan dari golongan ekstrim kiri & ekstrim kanan. Golongan ekstrim kiri ingin supaya Jerman berubah menjadi republik komunis, sementara golongan ekstrim kanan ingin supaya Jerman menjadi negara dengan gaya pemerintahan otoriter.


Salah satu kelompok berhaluan ekstrim kanan yang muncul pada periode tersebut adalah Deutsche Arbeiterpartei (DAP; Partai Pekerja Jerman) yang didirikan pada bulan Januari 1919. Merasa curiga dengan aktivitas & ideologi yang diusung DAP, pemerintah Jerman lalu mengutus salah satu kopral mudanya yang bernama Adolf Hitler untuk memata-matai aktivitas DAP. Namun semakin lama bergaul dalam aktivitas DAP, Hitler malah semakin tertarik dengan ide-ide partai tersebut sehingga ia pun memutuskan untuk menjadi anggota resmi dari DAP. Setahun kemudian, DAP mengubah namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP; Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional) atau yang biasa dikenal secara singkat sebagai"Nazi".Tahun 1923, pasukan Perancis & Belgia menginvasi kawasanindustri Ruhr karena Jerman gagal membayar biaya ganti rugi perang tepat waktu. Untuk mengatasinya, pemerintah Jerman lantas memerintahkan pencetakan uang sebanyak-banyaknya. Kebijakan sembrono ini mengakibatkan perekonomian Jerman dilanda inflasi parah & anjloknya nilai tukar mata uang Jerman terhadap mata uang asing. Di tengah-tengah kekacauan ekonomi inilah, Nazi melakukan percobaan kudeta pada bulan November 1923 yang berujung pada penahanan Hitler & para petinggi Nazi.Bulan Desember 1924, masa penahanan Hitler berakhir & aktivitas Nazi kembali berlanjut. Kondisi perekonomian Jerman saat itu sudah membaik berkat pinjaman uang dari bank-bank AS sehingga pamor dari kelompok-kelompok berhaluan ekstrim mulai memudar. Di bawah pimpinan Hitler, Nazi mencoba menjajal panggung politik Jerman dengan mengikuti pemilu parlemen pada tahun 1924 & 1928,namun hanya berhasil meraih sedikit suara dalam kedua pemilu tersebut. Peruntungan Nazi mulai berubah ketika pada tahun 1929, timbul krisis ekonomi global yang dampaknya juga turut dirasakan di Jerman. Pengangguran membludak di mana-mana & pamor dari partai-partai politik yang selama ini mendominasi panggung politik Jerman mulai menurun. Rakyat Jerman lantas melirik Nazi sebagai solusi atas masalah-masalahsosial mereka.Meroketnya popularitas Nazi bisa dilihat pada pemilu parlemen 1930 di mana Nazi berhasil meraih 18,3 % suara. 2 tahun kemudian, Jerman kembali menggelar pemilu parlemen & perolehan suara Nazi meningkat menjadi 37,4 % sehingga Nazi kini menjadi partai paling dominan di parlemen. Setahun kemudian, Paul von Hindenburg selaku presiden Jerman mengangkat Hitler sebagai kanselir (kepalapemerintahan) Jerman. Awalnya Hindenburg menduga kalaupopularitas Nazi selaku partai pengusung Hitler akan menurun seiring dengan semakin membaiknya perekonomian Jerman. Sehingga Hitler nantinya menjadi mudah disetir oleh anggota-anggotapemerintahan dari Hindenburg. Namun dugaan tersebut belakangan terbukti sebagai dugaan yang salah besar.JERMAN DI ERA NAZITanggal 27 Februari 1933, terjadi kebakaran yang menghanguskan gedung parlemen Jerman (Reichstag). Nazilantas mengklaim kalau Kommunistische Partei Deutschlands (KPD; Partai Komunis Jerman) berada di balik peristiwa kebakaran tersebut. Dasarnya adalah karena saat kebakaran terjadi, salah satu anggota KPD yang bernama Marinus van der Lubbe ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian. Buntutnya, para anggota KPD pun ditangkap & partai tersebut dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Peristiwa kebakaran tersebut juga dijadikan alasan oleh Hitler untuk membekukan poin-poin dalam konstitusi Jermanyang mengatur soal hak asasi manusia.Bulan Maret 1933, Jerman kembali menggelar pemilu & Naziberhasil keluar sebagai pemenang dengan meraih suara lebih dari 40 %. Keberhasilan Nazi meraih banyak suara tidak lepas dari hilangnya KPD yang selama beberapa tahun terakhir menjadi pesaing kuat Nazi dalam panggung politik Jerman.Masih di bulan yang sama, parlemen Jerman mengesahkan undang-undang (UU) baru yang bernama "UU Pencegahan dan Penindakan"(Ermachtigungsgesetz; Enabling Act).Inti dari UU tersebut adalah dibolehkannya Hitler selaku kanselir Jerman untuk membuat peraturan baru & mengubahkonstitusi negara tanpa harus melalui persetujuan parlemen. Hitler lalu memanfaatkan UU tersebut untuk melarang pembentukan partai baru & membubarkan partai-partai yangtidak sejalan dengan Nazi.Sukses memperkuat kedudukannya di ranah politik Jerman, Nazi mengalihkan fokusnya ke sektor ekonomi yang memang sedang terpuruk akibat krisis ekonomi global"Depresi Besar" (Great Depression). Investasi publik di sektor pembangunan & perakitan kendaraan bermotor dilakukan. Pengadaan stok persenjataan & kendaraan militer dalam jumlah besar digalakkan. Perjanjian dagang antara pemerintah Jerman dengan negara-negara Eropa Timur diresmikan supaya Jerman bisa mendapatkan pasokan bahan mentah secara konsisten. Hasilnya, angka pengangguran di Jerman menurun tajam & negara tersebut berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi yang mengesankan hanya dalam rentang waktu yang relatif singkat.Bidang militer juga tidak luput dari perhatian rezim Nazi. Sebagai langkah awal, angkatan bersenjata Jerman diubah namanya menjadi "Wehrmacht" (Pasukan Pertahanan).Kebijakan wajib militer kembali diberlakukan sehingga jumlah personil militer Jerman membengkak. Divisi persenjataan berat, kapal selam, & angkatan udara kembali dihidupkan. Industri-industri penghasil kebutuhan militer digenjot aktivitas produksinya. Tindakan Jerman memperkuat militernya sebenarnya bertentangan dengan isi dari Perjanjian Versailles. Namun negara-negara Sekutu pemenang PDI tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan Jerman, karena mereka sendiri masih sibuk bergulat dengan kondisi perekonomian dalam negerinya masing-masing akibat krisis global.Prestasi mengesankan yang berhasil dicapai oleh rezim Nazisendiri bukanlah tanpa kontroversi. Untuk menjaga stabilitas negara & membungkam pihak-pihak yang tidak sejalan, pemerintah Jerman menggunakan jasa polisi rahasia"Gestapo". Propaganda bahwa penduduk Jerman adalah ras unggul yang harus dijaga kemurniannya dikumandangkan.Sebagai tindak lanjut atas propaganda rasialis tersebut, pada tahun 1935 pemerintah Jerman mengeluarkan"Peraturan Nurnberg" yang mengekang hak-hak kaum Yahudi,kaum yang oleh rezim Nazi dianggap sebagai penyebab utama krisis ekonomi Jerman di masa lalu. Adapun selain kaum Yahudi, Nazi juga menganggap etnis Gipsi, Slav, kaum homoseksual, & orang-orang cacat sebagai golongan kelas bawah yang harus disingkirkan.Sukses memajukan situasi dalam negeri, pemerintah Jermankini mengalihkan pandangannya keluar. Selain berambisi mendapatkan kembali teritorinya yang hilang seusai PDI, pemerintah Jerman juga berencana menambah luas wilayahnya supaya bisa menyediakan lahan kosong yang kelak bisa ditempati oleh rakyat Jerman.Demi mewujudkan ambisi tersebut, Jerman pun mengirimkan pasukannya ke Rhineland (1936), Austria (1938), Sudeteland (1938) & Cekoslovakia (1939). Bukan hanya itu, pada tahun 1936 Jerman juga menjalin persekutuan dengan Italia & Jepang yang sama-sama sedang diperintah oleh rezim berhaluan ekstrim kanan. 3 tahun kemudian, giliran Uni Soviet yang digandeng oleh Jerman dalam sebuah perjanjian rahasia mengenai pembagian wilayah di Eropa Timur.TERLIBAT DALAM PERANG DUNIA KE IITanggal 1 September 1939, pasukan Jerman melakukan serangan kilat ke Polandia, sekaligus mengawali pecahnya Perang Dunia II (PDII). Penyerangan Jerman ke Polandia tidak terlepas dari politik balas dendam Jerman yang kalah dalam Perang Dunia ke I.Jerman yang kalah dalam perang, harus menandatangani Traktat Versailles.Salah satu isi Traktat tersebut menyatakan Jerman harus menyerahkan wilayahnya, yaitu Prusia Barat, Danzig, Poznan, dan Silesia kepada Polandia. Ketika Hitler berkuasa di Jerman, dia menuntut agar Polandiamengembalikan wilayah Jerman yang hilang.Karena Inggris & Perancis bertanggung jawab atas keamanan Polandia sejak berakhirnya Perang Dunia ke I, kedua negara tersebut lalu menyatakan perang kepada Jerman.Setahun kemudian pada bulan April 1940, Jerman mencaplok Denmark & Norwegia.Tujuan Jerman mencaplok kedua negara tersebut, untuk mengamankan jalur pengiriman bijih besi dari Swedia ke Jerman.Bijih besi merupakan bahan mentah yang diimpor dari Swedia & digunakan Jerman untuk membangun industri militernya.Sebulan kemudian, serangan kilat yang dilakukan oleh pasukan Jerman lewat daerah Belanda, Belgia, & Luxemburg berhasil memaksa pasukan Perancis bertekuk lutut. Bulan Juli 1940, Luftwaffe Jerman memulai serangan udara besar-besaran di atas tanah Inggris, tapi Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) berhasil dikalahkan Royal Air Force (Angkatan Udara Kerajaan Inggris)dalam Battle of Britain, sehingga Inggris menjadi satu satunya wilayah yang selamat dari invasi Jerman di Eropa Barat.Sukses menguasai sebagian besar Eropa Barat & bersekutu dengan beberapa negara Balkan maupun Eropa timur, Jerman berencana melakukan invasi mendadak ke Uni Soviet. Namun rencana Jerman tersebut terpaksa diundur sejenak, karena Italia meminta bantuan Jerman supaya bisa menaklukkan Afrika Utara & Semenanjung Balkan. Invasi Jerman ke Uni Soviet baru benar-benar terlaksana pada bulan Juni 1941 dengan kode sandi "Operasi Barbarossa". Tujuan Jerman menginvasi Uni Soviet didasari atas Politik Lebensraum (“kebutuhan Ruang Hidup bagi Rakyat Jerman di Eropa timur”) dan kebutuhan sumber daya minyak bumi untuk Industri militernya.Invasi Jerman & sekutunya ke Uni Soviet awalnya berlangsung relatif lancar.Wilayah-wilayahUni Soviet yang dilalui oleh pasukan Jerman dan Sekutunya berhasil dikuasai dengan cepat. Namun memasuki bulan Desember 1941, kombinasi dari musim dingin yang berat & serangan balik pasukan Uni Soviet berhasil menghentikan pergerakan pasukan Jerman ke arah ibukota Moskow.Masih di bulan yang sama, musuh yang harus dihadapi Jerman dalam PDII bertambah 1 lagi, setelah Jepang melakukan pengeboman ke pangkalan militer Pearl Harbour, sehingga AS ikut terseret ke dalam konflik.Masuknya Amerika sebagai negara ekonomi dan industri terbesar ke dalam Perang Dunia ke II, justru memberi keberuntungan bagi Inggris dan Uni Soviet. Keberuntungan itu berupa program leand-lease yang dibuat Amerika (program bantuan makanan, bahan mentah, peralatan militer, kendaraan tempur, minyak/bahan bakar kepada negara-negara yang sedang berperang melawan Jerman, Italia, Jepang).Program leand-lease ini berjalan dengan lancar, karena produksinya dilakukan di Amerika dan wilayah Amerika sendiri tidak tersentuh atau terkena dampak oleh perang.Karena Masuknya Amerika ke dalam Perang Dunia ke II, terusSoviet Inggris dan sekutu lainnya telah mendapat bantuan berupa program leand-lease dari Amerika, membuat posisi Jerman mulai terjepit dan kemenangan satu persatu mulai berbalik arah kepada blok Sekutu (Amerika, Soviet, Inggris dan lain-lain).Bulan November 1942 contohnya, pasukan Jerman gagal memenangkan pertempuran melawan pasukan Sekutu di El-Alamein, Mesir. Masih di tahun yang sama, pasukan udara Sekutu juga mulai melakukan pengeboman ke kota-kota Jerman & kota kota industri yang memproduksi mesin perang maupun bahan bakar Jerman. Pengeboman terus menerus yang dilakukan Sekutu menjadi faktor kalahnya Jerman dalam perang, karena akibat efek pengeboman tersebut, membuat Jerman kesulitan untuk memproduksi mesin perangnya, kesulitan memproduksi bahan bakarnya serta membuat moril Rakyat dan Prajurinya menjadi runtuh.Setahun kemudian atau tepatnya bulan Februari 1943, pasukan Jerman harus mengakui keunggulan pasukan Soviet dalam pertempuran di Stalingrad. 5 bulan kemudian, Jerman dipaksa mengalihkan perhatiannya ke Eropa Selatan setelah Benito Mussolini selaku pemimpin rezim fasis Italia dikudeta & dijebloskan ke dalam penjara.Beruntung bagi Mussolini, pasukan Jerman berhasil membebaskan dirinya pada bulan September 1943 & kemudian membantunya mendirikan negara boneka pro-Jerman di Italia utara. Bulan Juni 1944, pasukan Sekutu melakukan pendaratan besar-besaran di pantai utara Perancis, membebaskan satu persatu wilayah Eropa barat yang diduduki Jerman danmemulai pergerakannya ke arah Jerman. Sementara di front Eropa Timur, pasukan Uni Soviet juga semakin dekat dengan wilayah Jerman setelah mereka berhasil mencaplok Polandia pada permulaan tahun 1945.Sadar kalau pasukan Sekutu cepat atau lambat akan segera tiba di ibukota Berlin, Hitler & istrinya lalu melakukan bunuh diri pada tanggal 30 April 1945. 2 hari kemudian, pasukan Jerman yang masih tersisa di Berlin menyerah tanpa syarat sehingga PDII di tanah Eropa berakhir dengan kekalahan Jerman & negara-negara sekutunya. Akibat PDII, jutaan rakyat Jerman harus kehilangan nyawanya & sebagian besar wilayah Jerman dipenuhi oleh puing-puing.Pasca berakhirnya PDII, negara-negara anggota Sekutu membagi Jerman ke dalam 4 zona pendudukan militer : zonatimur (dikuasai oleh Uni Soviet), zona selatan (dikuasai oleh AS), zona barat daya (dikuasai oleh Perancis), & zona barat (dikuasai oleh Inggris). Upaya pembersihan jejak Nazi di tanah Jerman lalu dilakukan oleh keempat negara tadi. Partai Nazi dibubarkan & ditetapkan sebagai organisasi terlarang. Benda-benda yang mengandung unsur Nazi dihancurkan atau ditarik dari ruang publik. Para petinggi Naziditangkap & diadili di kota Nurnberg atas tuduhan kejahatan perang. Total, ada 24 petinggi Nazi yang diadili di Nurnberg di mana 12 di antaranya menerima vonis hukuman mati.

0 Response to "JERMAN DI MASA PEMERINTAHAN NAZI"

Posting Komentar